Saturday, 31 January 2015

Jenis Batu Mulia Berdasarkan Kekerasannya

Macam dan jenis batu mulia yang ada di dunia ini amat banyak, ada dalam berbagai varian dan beragam kualitas. Lalu bagaimana cara memilah dan mengetahui mana yang bagus dan pantas dibayar mahal?

Anda bisa mengecek klasifikasi jenis batu mulia sesuai tingkat kekerasannya.

Untuk melihat level kekerasan sebuah gems, biasanya menggunakan nilai yang diukur dengan skala Mohs. Metode ini ditemukan oleh Friedrich Mohs. Dia adalah seorang peneliti mineral yang memiliki minat besar pada dunia bebatuan. Metode ini menggunakan cara pengukuran dengan memperbandingkan kekuatan saling menggores antara satu batu dengan yang lainnya, kemudian mengklasifikasikannya ke dalam sepuluh tingkatan. Semakin besar angka levelnya, semakin tinggi tingkatannya, maka harganya juga akan semakin mahal.

Dengan keberadaan skala Mohs ini, orang menjadi lebih mudah memetakan jenis-jenis batu mulia sesuai dengan mutunya. Secara garis besar, dengan indikator skala Mohs, sebuah gems yang dilihat dari kekerasannya dapat dikelompokkan menjadi dua jenis, yakni (1) batu mulia (precious stone), dan (2) batu setengah mulia (semi-precious stone).


1. Jenis Batu Mulia (Precious Stone)
Sebuah batu dapat dikategorikan dalam jenis batu mulia, jika memiliki skala Mohz antara 7,5 hingga 10. Level kekerasan yang dimiliki pada tingkat ini, membuatnya punya kemampuan untuk menggores kaca.

Gems yang paling keras adalah Intan. Saking kerasnya, bahkan Intan juga sering digunakan sebagai mata bor untuk menembus batu-batu cadas dalam pengeboran minyak. Dari semua precious stone, Intan memang ratunya. Selain paling mahal, juga punya nilai artistik tinggi dari cahaya susunan kristal kubus yang dipancarkannya.

Setelah Intan, yang juga termasuk bahan permata unggul dengan skala Mohz di atas tujuh setengah antara lain adalah Ruby, Safir, Topaz, Zamrud, dan Aquamarine.
batu mulia Safir

Perbedaan satu level pada skala Mohz bisa menggambarkan perbedaan daya tahan yang sangat signifikan. Sebagai contoh, Intan yang berskala Mohz sepuluh bisa jauh lebih tangguh hingga empat kali lipat daripada Ruby (skala Mohz 9), dan kekerasan Ruby bisa hampir dua kali lipat dari Zamrud (8).

2. Jenis Batu Setengah Mulia (Semi-precious Stone)
Beberapa gems, sebetulnya lebih tepat digolongkan dalam jenis batu setengah mulia, jika level kekerasannya berada di antara 6.5 hingga 7.5 skala Mohz. Batu yang termasuk dalam kategori ini, memiliki kemampuan daya tahan dalam tingkatan sedang, meskipun keindahannya ada juga yang tidak kalah dengan permata kelas atas.

Beberapa jenis semi-precious stone antara lain adalah Giok, Prehnit, Felspar, Garbet, Turquis, serta bermacam batu kuarsa seperti Amethyst atau Kecubung, Sitrin, Karnelian, Opal, dan Agat. Meskipun level kekerasannya ada di kelas menengah, batu-batu ini tetap menjadi buruan para kolektor untuk dibuat menjadi permata berkat keelokannya.

Mengecek Kekerasan Batu Mulia Secara Manual

Jika Anda ingin mengetahui jenis batu mulia berdasarkan kekerasannya, namun tidak memiliki alat yang memadai, cara pengecekannya bisa dilakukan secara manual dengan perlengkapan sederhana.

Satu bahan yang bisa dimanfaatkan adalah kaca. Dengan kaca, Anda bisa mengetahui apakah sebuah gems dapat dikategorikan sebagai batu mulia atau setengah mulia. Kaca mampu menjadi indikator pengukur untuk skala Mohz di atas atau di bawah 7. Jika batu Anda mampu menghasilkan goresan pada saat digosokkan ke kaca, maka level kekerasannya dapat diperkirakan di atas 7 Mohz. Sedangkan untuk tingkat kekerasan 8 Mohz, Anda bisa menggunakan gerinda abu-abu sebagai indikator. Jika sebuah gems dapat tergores oleh gerinda tersebut, maka kekerasannya sudah pasti kurang dari 8 Mohz.

Dengan mengetahui level kekerasannya, kita bisa mengklasifikasikan jenis batu mulia sesuai dengan mutu serta kualitasnya. Karena selain faktor keindahan, batu mulia juga harus memenuhi syarat daya tahan yang istimewa.