Thursday, 5 February 2015

Pesona Batu Cincin Kecubung

Keberadaan batu cincin Kecubung telah lama dikenal secara luas di kalangan masyarakat Indonesia. Orang biasanya memanfaatkan pesona yang dimiliki batu Kecubung untuk dijadikan mata cincin yang indah dan memukau.

Batu cincin Kecubung sangat populer dan banyak digemari karena memiliki karakteristik menarik yang tidak dipunya gems lain. Batu yang juga punya nama lain Amethyst atau Ametis ini umumnya bernuansa kilauan ungu, merah muda atau merah jambu, dan terkadang agak kebiruan. Beberapa jenis juga ada yang berwarna putih bening, kuning, dan hijau. Namun biasanya, mayoritas orang lebih mengenal batu ini sebagai batu mulia yang identik dengan warna ungu. Hal tersebut dikarenakan batu Kecubung yang paling bernilai untuk dijadikan permata cincin adalah yang berwarna ungu agak kebiru-biruan.

Batu Cincin Kecubung

Harga batu cincin Kecubung cukup bervariasi. Beberapa jenis yang berkualitas standar sebetulnya memiliki harga relatif murah dan terjangkau. Namun jika kualitas yang dimilikinya tergolong sangat bagus, nilainya bisa menembus puluhan juta rupiah. Untuk Kecubung yang telah diolah dan dipoles menjadi perhiasan seperti cincin, harganya berkisar antara ratusan ribu sampai jutaan rupiah. Biasanya, orang akan membedakan kualitas Kecubung dari warna yang dipancarkannya. Jika berwarna ungu pekat, maka harganya akan semakin tinggi.

Secara fisik, batu cincin Kecubung  memiliki level kekerasan sedang. Dalam skala Mohz, dia berada pada tingkatan tujuh Mohz. Skala ini menunjukkan daya tahan sebuah batu mulia terhadap benturan dan goresan, dengan nilai maksimumnya adalah sepuluh Mohz. Spesifikasi fisik ini sesungguhnya menempatkan Kecubung hanya sebagai batu mulia kelas dua, namun itu tidak mengurangi daya tariknya karena dia masih mampu memancarkan pesona keindahan yang tidak dimiliki gems lain.

Jika dilihat dari proses terbentuknya, batu cincin Kecubung tergolong dalam kategori mineral kuarsa. Jenis mineral ini memiliki karakteristik kristal dengan struktur heksagonal, dan tersusun dari unsur silica. Dalam ilmu perbatuan, batu jenis ini juga disebut sebagai supercomposite, karena telah mengalami proses penekanan mekanikal selama berjuta-juta tahun di dalam lapisan bumi. Oleh sebab itulah, terkadang terlihat corak khas seperti sidik jari di dalam batu Kecubung. Hal tersebut adalah dampak dari fenomena alami aliran air yang keluar dari dalam mineral yang terjadi selama bertahun-tahun.

Beberapa kolektor batu mulia seringkali menganggap bahwa batu cincin Kecubung hanya ada di Indonesia. Namun anggapa itu tidak benar. Faktanya batu ini juga ditemukan di banyak tempat lain seperti Rusia, India, Srilanka, Madagaskar, Namibia, Brazil, dan Amerika Serikat. Khusus di Indonesia, pusat penambangannya terdapat di Martapura, Garut, dan Pacitan, dengan jenis yang paling tersohor adalah batu Kecubung Wulung, baru-baru ini juga ditemukan batu kecubung gold/kuning, batu kecubung teh dan terakhir adalah Batu kecubung mega yang berasal dari Aceh.
batu kecubung mega

Batu Cincin Kecubung dalam Cerita Sejarah

Berdasarkan catatan sejarah, batu cincin Kecubung diyakini telah digunakan sebagai permata berharga sejak jaman Mesir Kuno. Hal tersebut ditandai dengan pernah ditemukannya batu ini di makam Firaun. Para bangsawan dan keluarga kerajaan pada jaman dulu memakai batu mulia berwarna ungu ini sebagai perhiasan utama yang menjadi simbol kekuasaan. Dalam historinya, warna ungu memang identik dengan warna yang sering dipakai oleh para raja dan keluarganya.

Lain lagi dengan kisah yang ada pada mitologi Yunani Kuno, dimana batu cincin Kecubung juga memiliki sejarahnya tersendiri. Di negri para dewa itu, Kecubung lebih sering disebut dengan nama Amethyst. Sebutan Amethist mengacu pada kata ‘amethystos’ dalam bahasa Yunani yang berarti anti mabuk. Istilah ini lahir karena ada kepercayaan bahwa arak yang diminum dari cangkir yang terbuat dari Amethyst tidak akan membuat mabuk peminumnya.

Jadi memang sudah sejak lama batu cincin Kecubung mendapatkan apresiasi tinggi sebagai gems yang berharga. Reputasi tersebut masih bertahan sampai kini, dimana masih banyak orang yang memburu batu cincin Kecubung sebagai salah satu koleksi keindahan dalam wujud permata.

Demikianlah Pesona batu cincin kecubung, baca juga Jenis-jenis batu kecubung dan khasiatnya.